BIMBINGAN TEKNIS PENGEMBANGAN KARIR PENDIDIK PAUD TINGKAT KABUPATEN BLORA TAHUN 2021

DISDIK-Dinas Pendidikan Kabupaten Blora melaksanakan kegitan Bimbingan Teknis Pengembangan Karir Pendidik PAUD yang dilaksanakan selama 3 hari mulai hari Rabu 2 Juni 2021 – 4 Juni 2021 yang bertempat di Aula B dengan jumlah peserta 50 orang tiap sesi. Kegiatan dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora Bapak Hendi Purnomo, S.STP.,MA dengan didampingi Plt. Kabid PAUD dan DIKMAS Nuri Huda, S.P.,MM serta Kasi PAUD Rini Nuryatin, S.Pd dengan mendatangkan Narasumber dari Dinas Kesehatan Kabupaten Blora Ibu Eny Kunarti, SKM, M.Gizi, Pengawas TK di Kabupaten Blora dan Pendidik PAUD yang telah mengikuti Dikat PCP dari Direktorat PAUD.

Dalam laporan Ketua Penyelenggara Kabid PAUD dan DIKMAS Nuril Huda, S.P.,MM menyampaikan bahwa,”Dasar pelaksankan kegiatan ini mengacu Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Permendikbud 137 dan 146 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 PAUD. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas SDM bagi Pengelola/Pendidik dalam proses pembelajaran serta dapat meningkatkan kualitas serta kemampuan peserta dalam kegiatan belajar dan mengajar di lembaga masing-masing”, tegas Nuril.

Dilanjutkan sambutan Kepala Dinas Pendidikan Blora Hendi Purnomo, S.STP., MA menyampaikan bahwa,”Kita semua dalam kegiatan apapun tetap menggunakan protokol kesehatan yang ketat. Pertama, dalam kondisi pandemi ini, Kita tetap harus hati-hati. Terkait dengan vaksin, nanti bertahap mudah-mudahan bisa maksimal. Karena kemarin sudah ada tambahan vaksin untuk Pendidik dan Tenaga Kependidikan kurang lebih 7.200. Mudah-mudahan nanti semua pendidik dari PAUD divaksin semuanya. Kedua, terkait dengan stunting Ibu Eny Kunarti, SKM, M.Gizi nanti akan menjeaskan secara lebih rinci. Nanti Bapak/Ibu guru semuanya, juga ikut membantu karena yang terlibat siswa ini anak usia dini yang Bapak/Ibu guru semuanya mengerti kondisi, khususnya kondisi fisik bisa melaporkan kalau peserta didik ada tanda-tanda stunting. Mungkin bisa saja kalau orang tua jarang memeriksakan anak ke Puskesmas. Tetapi, kalau Bapak/Ibu guru semuanya yang mengamati setiap hari bisa membantu melaporkan ke Dinas Kesehatan. Pada intinya Kita bekerjasama punya tanggungjawab masing-masing. Ketiga, terkait dengan Akreditasi mungkin dulu teman-teman dari TK pada tidak mau diakreditasi. Kemarin, Tahun 2020 sudah Kita dampingi. Maksud dari Pemerintah kalau lembaga TK/KB/PAUD ini terakreditasi, itu standartnya mencukupi. Jadi, mendidik anak tidak asal-asalan. Karena anak itu pondasi, kalau salah mendidik kasihan anaknya. Mudah-mudahan terkait dengan Akreditasi nanti, Kita dampingi dan Kita bantu. Ikuti saja dokumen/kesiapan dari Akreditasi. Harus semangat, harus senang, ditambah imu, diberikan suatu manfaat, materi dan terkait dokumen yang lain. Terkait Bintek hari ini, Saya juga senang, Saya pikir tidak perlu yang dimasalahkan. Terkait dengan Pengembangan Karir, baik itu PNS maupun non-PNS tidak ada kendala. Mencari imu merupakan kewajiban Kita semua. Bapak/Ibu guru semuanya di dalam pikiran harus mau belajar terus. Meningkatkan kompetensi itu tidak dibatasi, baik itu PNS maupun non-PNS. Semuanya mempunyai kewajiban meningkatkan kompetensi. Sering Kami sampaikan bahwa, Pendidik PAUD atau Pengajar PAUD semuanya itu harus mempunya kualifikasi S1. Terkait dengan Pengembangan Karir itu menjadi kewajiban Kita semua, menjadi kewajiban sebagai Pendidik. Kalau tidak bisa mengembangkan karir, kasihan anak didik. Pendidikan PAUD ini, merupakan pondasinya anak-anak. Terkait dengan tatap muka terbatas, harapan Kami pelan-pelan tetapi dengan prokes yang ketat. Untuk PAUD, TK, KB ini jangan tergesa-gesa. Kalau belum siap tidak usah dipaksakan. Kuncinya harus ada izin orang tua, kesiapan sarana prasarana Bapak/ Ibu guru semuanya atau lembaga. Berharap Bapak/Ibu Pengawas TK untuk tetap dipantau yang baik. Terkait dengan Akreditasi untuk PAUD kalau belum siap tidak usah dipaksakan. Kalau sudah siap nanti, izin orang tua, sarana prasarana, izin lingkungan, Ketua Yayasan dan Kepala Desa bisa dimuai, tetapi dengan SOP dan protokol kesehatan yang ketat. Karena kalau ada kluster, permasalahan di Satuan Pendidikan atau lembaga jadi ramai. Saya berharap Kepada Narasumber untuk memberikan motivasi, terkait dengan Kurikulum 13 dan memberikan gambaran pendidikan PAUD. Kami ingin, pendidikan karakter anak yang utama, disiplin, jujur dan peduli lingkungan”, tegas Hendi.

Dianjutkan sambutan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Blora. Dalam sambutannya Ibu Eny Kunarti, S.KM, M.Gizi menyampaikan tentang Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi.”Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak baita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terau pendek untuk usianya. Kegagalan seorang anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal yang disebabkan dampak dari kekurangan gizi secara kumulatif dan terus menerus”, tegasnya.

Selain itu Beliau menyebutkan Penyebab masalah gizi diantaranya (1) faktor penduduk diantaranya 26 juta penduduk miskin (BPS, 2018) ; 7 juta penduduk rawan pangan (FSVA, 2018) ; 22,4% Kartu Keluarga belum akses sanitasi layak ; 21,8% penduduk 18 Tahun ke atas mengalami obesitas. (2) Ibu hamil diantaranya 48,9% anemia ; 5 dari 10 dengan asupan energi <70% AKE ; 61,9% konsumsi TTD <90 tablet. (3) Balita diantaranya 42,1% bayi belum mendapat imunisasi lengkap ; 45,4% balita tidak dipantau pertumbuhannya ; 53,4% baita dengan usia 6-23 buan makan tidak beragam ; 11% baita mengaami diare. Adapun penyebab stunting diantaranya : (1) Praktek pengasuhan yang kurang baik, diantaranya kurang pengetahun tentang kesehatan dan gizi sebeum dan pada masa kehamian, 60% bayi 0-6 buan tidak mendapat ASI ekskusif, 2 dari 3 anak (0-24 buan) tidak menerima MP-ASI. (2) Terbatasnya ayanan kesehatan, diantaranya 2 dari 3 ibu hami beum mengkonsumsi zat besi yang memadai, 1 dari 3 anak usia 3-6 Tahun tidak terdaftar di PAUD, menurunnya tingkat kehadiran anak di Posyandu, tidak mendapat akses yang memadai ke ayanan imunisasi. (3) Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi diantaranya, 1 dari 5 RT masih BAB di ruang terbuka, 1 dari 3 RT beum memiiki akses ke air minum bersih, cuci tangan dengan benar masih rendah,”tegasnya.


1 Comment

  1. Bagamana cara mendapatkan materi bagi yamg gk tidak dapat undngan bimtek, agar bisa kami pelajari karena saya tidak dapat undangan bintek

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*