Kampanye Program Guru Penggerak bagi GTT Jenjang TK, SD dan SMP Negeri di Kabupaten Blora

DISDIK-Dalam rangka kampanye Program Guru Penggerak Angkatan 7 Tahun 2022, Dinas Pendidikan Kabupaten Blora melalui Bidang GTK Seksi Diskesra menyelenggarakan kegiatan Pembinaan bagi Guru Tidak Tetap (GTT) yang berpotensi atau memenuhi syarat mengikuti program ini yaitu memiliki masa kerja 5 Tahun dan usia maksimal 48 Tahun.

Kegiatan dilaksanakan di Aula A Dinas Pendidikan Kabupaten Blora pada hari Selasa, 29 Maret 2022 dibuka oleh Kabid GTK Kariyono,ST.,MT mewakili Kepala Dinas Aunur Rofiq,SE,M.Si didampingi Kabid Pembinaan Dikdas Titik Umiyati,S.Pd,M.Si beserta Kasi Diskesra Yusuf Fitri,S.IP,MM. Kegiataan diikuti dengan peserta 500 orang terdiri atas guru TK, SD dan SMP.

Kasi Diskesra dalam sambutannya menyampaikan,”Bapak/Ibu guru semua yang hadir disini merupakan kandidat-kandidat Guru Penggerak. Sehingga Kami dalam mengundang Bapak/Ibu semua sudah by name by lokasi. Dengan by name by lokasi di Satuan Pendidikan ini, harapan Kami Bapak/Ibu semua yang Kita undang ini sejumlah 500 orang ikut mendaftar semua. Hari pertama Kampanye Guru Penggerak ini Kita undang Blora, Bogorejo, Jepon dan Randublatung. Empat Koordinator Wilayah di Blora yang Kita beri kesempatan pertama untuk hadir, dan yang Kami undang ini rekan-rekan memiliki masa kerja minimal lima tahun. Teman-teman GTT yang masa kerjanya kurang dari 5 Tahun ini, tidak Kita undang pada acara hari ini. Karena disyarat mengikuti Program Guru Penggerak, maksimal usia yang Kita pilih adalah 48 Tahun”, tegas Kasi Diskesra.

Kabid GTK

Dilanjutkan sambutan Kabid GTK Kariyono,ST,MT menyampaikan,”Terimakasih Bapak/Ibu Guru yang sudah hadir meluangkan waktu, tenaga dan pikiran. Guru yang Kami undang pada hari ini ada 110 guru. Terimakasih sebagian besar sudah datang. Antusias Bapak/Ibu ini sangat luar biasa. Bapak/Ibu yang ada di Sekolah Negeri yang hadir disini merupakan guru pilihan. Karena tidak semua guru di Sekolah Negeri yang diundang kegiatan ini. Seperti yang disampaikan Kasi Diskesra minimal Bapak/Ibu masa kerjanya lebih dari 5 Tahun, usia maksimal 48 ini ada maksud dan tujuannya. Dengan tujuan potensi Bapak/Ibu guru semua bisa di upgrade untuk peningkatan kompetensi. Kami harapkan peningkatan kompetensi Bapak/Ibu guru semua bisa melayani anak didik, orang tua, dari Sekolah Bapak/Ibu guru semua dengan baik. Apabila kompetensi Bapak/Ibu guru kurang bagus, Saya yakin tidak bisa melayani anak didik dengan baik. Karena semua sekarang serba IT, Bapak/Ibu guru yang usianya lebih dari 50 akan tertinggal. Maka Bapak/Ibu guru yang masih muda-muda Kami batasi maksimal usia 48 yang mengikuti kegiatan ini. Saya yakin, Bapak/Ibu guru semua sudah mengenal Program Guru Penggerak. Ini adalah ujung tombak untuk karir Bapak/Ibu guru untuk karir semua bagi yang lolos. Untuk karir diawali dengan Guru Penggerak, baik itu PNS maupun P3K, maupun guru-guru yang belum ASN. Juga diberi hak yang sama untuk mengikuti Program Guru Penggerak. Tujuan Program Guru Penggerak adalah menciptakan kepemimpinan dalam pembelajaran. Jadi tidak akademisnya saja, tetapi juga bisa mengelola semua potensi yang ada di sekolah Bapak/Ibu guru semuanya. Harapannya bisa jadi pemimpin dalam pembelajaran di sekolah. Harapan Kami di Dinas Pendidikan, Bapak/Ibu guru bisa mengikuti Program Guru Penggerak ini dengan sebaik-baiknya, bisa lolos sampai diklat juga lulus. Kami ingin, semua guru yang ada di Blora itu bisa mengikuti Program Guru Penggerak, karena sampai saat ini aturan atau regulasi yang telah ditetapkan baru Guru Penggerak. Tetapi dibelakangnya nanti, Saya yakin semua regulasi berdasarkan dari Guru Penggerak. Pertama terkait yang Kepala Sekolah, karena semua Kepala Sekolah harus dari Guru Penggerak. Kedua, Pengawas juga harus dari Guru Penggerak. Berikutnya lagi terkait dengan kesejahteraan mungkin syaratnya juga dari Guru Penggerak kalau kemarin Sertifikat Pendidik. Akan ada tambahan atau pengganti kaitannya denga Guru Penggerak. Maka dari itu, tolong program ini dimanfaatkan dengan baik. Usahakan bisa lolos, Kita tidak tahu kedepan seperti apa. Kalau ini berlaku, Saya yakin akan berlaku kaitannya dengan kesejahteraan, tidak hanya Sertifikat Pendidik. Karena kalau hanya Sertifikat Pendidik, hampir semua Bapak/Ibu guru memiliki Sertifikat Pendidik. Hampir 50% lebih bersertifikat. Begitu juga halnya dengan Guru Penggerak. Ini adalah sebuah persaingan Bapak/Ibu guru semua. Berlomba-lomba untuk meningkatkan kompetensi. Kalau tidak ada syarat seperti ini, Saya yakin Bapak/Ibu guru malas mengikuti ini. Ini adalah demi kebaikan Bapak/Ibu guru semua”, ungkap Kabid GTK Kariyono,ST,MT.

Kabid Pembinaan Dikdas Titik Umiyati,S.Pd.,M.Si menambahkan,”Meskipun kondisi Covid-19 agak melandai, Kita jangan lengah, tetap mematuhi prokes. Saat ini Blora di level 2, tetapi Kita harus hati-hati dan waspada. Bagi Bapak/Ibu yang sudah menautkan belajar.co.id tolong di buka. Kita bisa mengakses semuanya, dari materi pembelajaran literasi, numerasi, kegiatan apa saja Bapak/Ibu bisa mengambil materi disana. Kita bisa belajar dengan teman. Berikutnya berkaitan dengan pembelajaran di Sekolah, Bapak/Ibu guru ini adalah pemimpin pembelajaran untuk murid di masa yang akan datang. Sehingga, Bapak/Ibu ini mari selalu belajar, berkolaborasi, berbagi pengalaman, mentransformasi ilmu agar Kita bisa mengembangkan kompetensi secara maksimal. Jangan puas sekarang dengan apa yang Bapak/Ibu dapat”, ungkapnya.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*